Kamis, 19 Juni 2014


 PROGRAM MEMBAWA PERUBAHAN PRILAKU MASYARAKAT
Oleh: Evi Suriani (PL MERSAM)


Desa Teluk Melintang terletak berdampingan dengan Desa Sengkati Gedang jumlah penduduk nya pun lebih sedikit di bandingkan jumlah penduduk desa yang lain,sehingga Desa Teluk Melintang merasa sulit untuk berkembang,Pembangunan yang ada di Desa Teluk melintang masih belum cukup menurut masyarakat setempat.mereka merasa Desa nya masih di kategorikan  Desa tertinggal.

Desa teluk melintang masyarakatnya juga enggan untuk diajak musyawarah dan partisipasinya sangat sedikit sekali, dan hal ini yang menjadi perhatian bersama bagaimana cara memotivasi masyarakat agar mau peduli dan mau berpartisipasi, ini terjadi ditahun pertama program ini masuk kedesa teluk melintang pada tahun 2003, dan dari tahun ketahun perubahan itu jelas ada terlebih ketika MUSRENBANGDES begitu banyak masyarakat yang hadir artinya pemberdayaan selama ini ada hasilnya.

          Dulu pada tahun 2009 Desa Teluk Melintang pernah mendapatkan Bangunan Jalan Rabat Beton dari Dana PNPM Mandiri perdesaan.pada saat itu masyarakat sangat bersemangat dan termotivasi untuk membangun desa Teluk Melintang untuk lebih maju.Dan mereka juga berharap untuk tahun berikutnya desa Teluk Melintang  akan terdanai lagi.

          Pada tahun berikut nya di Desa Teluk Melintang ada satu kelompok Simpan Pinjam Perempuan ( SPP ), dan kelompok tersebut mengalami kemacetan dalam pembayaran.Hal ini sangat berpengaruh  dalam pelaksanaan pembangunan Desa.Dampak  negatif nya Desa ini tidak dapat ikut serta dalam MAD pembahasan usulan.

          Sejak itulah masyarakat Desa Teluk Melintang seolah olah putus harapan.setiap kali di adakan musyawarah di balai desa masyarakat enggan untuk menghadiri,mereka menganggap percuma karena mereka tau sebelum tunggakan SPP  itu selesai Desa Teluk Melintang tak akan bisa memperjuangkan desanya.

          Walaupun  dengan kondisi begitu kepala desa tetap bersemangat demi membangun desa nya.kepala desa tak berputus asa, beliau tak bosan-bosan nya mengajak warganya untuk bermusyawarah walaupun yang datang hanya beberapa orang.

          Bulan berganti bulan,Tahun pun berganti tahun,namun permasalahan yang di derita desa Teluk Melintang tak kunjung berakhir.sampai pada  akhir tahun 2013 akan di laksanakan lagi Musyawarah Antar Desa Prioritas Usulan atau sering di sebut dengan perengkingan.Pelaku PNPM Kecamatan mencoba lagi untuk pendekatan dengan kepala Desa dan Kader desa agar semangat nya bangkit lagi.

          Pada suatu hari Bapak Kepala Desa mengundang Perangkat Desa nya dan juga anggota BPD untuk berembuk mencari jalan keluar permasalahan yang selama ini mereka hadapi.Alhamdulillah berkat kerja keras Kepala Desa akhirnya permasalahan itu menemukan titik terang.

          Satu minggu  sebelum MAD Prioritas kepala Desa dan ketua BPD datang ke kantor UPK untuk menyelesaikan Tunggakan SPP yang selama ini menunggak.

          Pada saat pelaksanaan MAD prioritas usulan Desa Teluk Melintang ikut serta dalam Musyawarah tersebut,dan Desa Teluk Melintang mendapat urutan ke tiga.awalnya tim 6 desa merasa sedikit kecewa atas peringkat yang di perolehnya karna usulan nya masih akan di perjuangkan di tingkat kabupaten.Kepala Desa dan tim 6 hanya bisa berdo’a semoga usulan desa teluk melintang terdanai.

          Pada saat MUSRENBANG Kabupaten  hasil dari desain dan RAB Fasilitator Tehknik kecamatan mersam Ade Suryadi ternyata usulan dari Desa Teluk Melintang  dengan kegiatan pembangunan DTA dengan Volume 2 lokal +1kantor bisa terdanai.

          Kami semua berharap semoga dengan terdanai desa Teluk Melintang tahun ini Warga Desa Teluk Melintang termotivasi untuk membangun desa kedepan nya dan prilaku bisa berubah, salah satu contoh awalnya kaum perempuan tidak diperbolehkan menjadi TPK dengan alasan kalau sudah jadi TPK akan sering keluar rumah dan bahkan keluar desa menurut mereka ( orang teluk melintang) tidak baik perempuan sering bepergian meninggalkan rumah, tapi sekarang alhamdulillah dengan adanya program pemberdayaan ini maka semua berangsur berubah, bahkan TPK untuk tahun anggaran 2014 dua orang diantaranya adalah perempuan, dan tim pemantau justru lebih banyak kaum perempuan.

        Perubahan prilaku ini yang memang sangat diharapkan, dan memang rohnya pemberdayaan dalam artian mengajak orang jadi yang tidak tahu menjadi tahu, yang tidak mengerti diberi pemahaman sehingga keberhasilan program nampak pada perubahan prilaku tersebut, memang yang namanya pemberdayaan tidak cukup sekali tapi harus selalu diulang itulah pemberdayaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar